Transaksi Oligarki, Bahaya Bohir bertebaran di Tahun Politik

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 25 November 2022 - 07:41 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis: Ishar Hafid

tagarutama.com, Fakfak- Secara harfiah, arti Bohir berasal dari kata Bouwheer. Bohir yang pada awalnya adalah orang-orang yang bekerja memodali sebuah proyek pembangunan. Kata Bouwheer sendiri berasal dari bahasa Belanda yang berarti pemberi tugas, atau pemilik proyek atau owner. Istilah Bouwheer ini biasanya digunakan dalam pengerjaan proyek-proyek berskala besar. seiring berjalannya waktu makna bouwheer atau bohir kini beralih menjadi orang-orang yang memodali kelompok tertentu untuk melanggengkan atau meloloskan tujuan yang ingin dicapai.

Bohir politik adalah investor dalam dunia politik. Bohir memberikan pendanaan kepada politisi yang akan berlaga di Pileg, Pilkada, atau Pilpres. Pendanaan itu dalam jumlah besar. Pendanaan itu mengandung sejumlah kesepakatan. Biasanya, kesepakatan itu adalah sang politisi harus membantu Bohir dalam mendapatkan proyek pemerintah. Kesepakatan itu merupakan imbalan untuk bohir. Sebab bohir telah memberikan pendanaan untuk sang politisi.

Pada umumnya, bohir tingkat nasional menekuni bisnis ekstraktif. Saat ini, mereka terbagi dalam dua kubu. Kubu pertama adalah bohir yang mendukung penguasa. Konon, kubu ini sedang menikmati proyek pemerintah. Kubu ini juga sepertinya mendapatkan jabatan di pemerintah. Kubu kedua adalah bohir yang mendukung oposisi. Konon, kubu ini mendanai oposisi dalam membuat suatu gerakan. Gerakan itu adalah gerakan anti pemerintah. Kubu ini diduga mengeluarkan banyak uang dalam pendanaan tersebut.

Baca Juga :  Ketua DPD PKS Fakfak, Muhammad Kabes, Serukan Kader dan Simpatisan untuk “Gerilya Hati” Masyarakat Fakfak

Bohir memang terbagi ke dalam dua kubu. Namun, seorang bohir memiliki tujuan yang sama dengan bohir lain. Tujuan itu adalah menempatkan “bonekanya” sebagai pejabat strategis. Kalau tujuan itu tercapai, bohir akan meraih keuntungan bisnis yang besar. Bohir akan menguasai proyek pemerintah.

Pada realitasnya bohir saat ini sudah tidak sembunyi lagi, malah tidak ada ketakutan untuk bertranksasi bersama oligarki, bahkan tidak jarang kita melihat saling sikut antar bohir untuk mendapatkan proyek. Tentunya para bohir akan berusaha berinvestasi dengan siapa saja dan berusaha memastikan investasi yang dikeluarkan sejalan dengan hasil yang ingin dicapai.

Tidak bisa kita pungkiri bahwa para bohir sudah masuk ke dalam wilayah oligarki, demi meraup keuntungan yang besar maka mereka berani berinvestasi dengan menaruh modal mereka diberbagai tempat. Dan untungnya para bohir tidak sulit untuk berinvestasi karena oligarki membuka keran yang sebesar – besarnya untuk menerima investasi dari para bohir untuk melanggengkan kekuasaan.

Baca Juga :  Ucapan Selamat Relawan Sulap: Kemenangan Santun untuk Fakfak yang Lebih Baik

Politik adalah transaksi kekuasaan atau oligarki, harusnya transaksi berbasis gagasan dan integritas bukan karena melirik kepentingan pribadi yang pada akhirnya tidak menghasilkan Negarawan. Partai politik harus berani menjadi garda terdepan dalam menuntaskan permasalahan politik transaksi. Perlu kesadaran para politisi terutama mereka yang duduk di ruang publik untuk berdiskusi dan menghasilkan gagasan perubahan. Selanjutnya Partai politik harus memastikan proses rekrutmen kader mengedepankan kapasitas dan rekam jejak yang jelas.

Bangsa ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang mengedepankan musyawarah untuk mufakat. Bangsa yang terbentuk dari hasil olah fikir dan diskusi yang mendalam, sudah seharusnya mental yang terbentuk adalah mental seorang Negarawan.

Menuntaskan permasalahan dengan jiwa kenegarawanan, berani melawan dan berhadapan dengan para bohir dan berhenti dengan sistem transaksi modal atas kekuasaan.

 

Follow WhatsApp Channel tagarutama.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PKS Papua Barat Gelar Rakerwil 2025: Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan
Musda IV Golkar Papua Barat Tetapkan Samaun Dahlan Sebagai Ketua Baru Secara Aklamasi
PKS Gelar Bimteknas Nasional, Siapkan Pemimpin Publik yang Bersih, Profesional, dan Negarawan
Ketua DPD PKS Fakfak Ucapkan Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih: Semoga Amanah dan Membawa Kemajuan
Ucapan Selamat Relawan Sulap: Kemenangan Santun untuk Fakfak yang Lebih Baik
Mohamad Lakotani: Ajak Masyarakat Papua Barat Solid Mewujudkan Perubahan Nyata
Ketua DPD PKS Fakfak, Muhammad Kabes, Serukan Kader dan Simpatisan untuk “Gerilya Hati” Masyarakat Fakfak
Deklarasi Relawan Sulap untuk Pasangan SANTUN: SANTUN Pemimpin yang Tepat

Berita Terkait

Sabtu, 29 November 2025 - 08:49 WIT

PKS Papua Barat Gelar Rakerwil 2025: Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan

Minggu, 9 November 2025 - 03:07 WIT

Musda IV Golkar Papua Barat Tetapkan Samaun Dahlan Sebagai Ketua Baru Secara Aklamasi

Senin, 3 November 2025 - 07:50 WIT

PKS Gelar Bimteknas Nasional, Siapkan Pemimpin Publik yang Bersih, Profesional, dan Negarawan

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:54 WIT

Ketua DPD PKS Fakfak Ucapkan Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih: Semoga Amanah dan Membawa Kemajuan

Rabu, 4 Desember 2024 - 05:19 WIT

Ucapan Selamat Relawan Sulap: Kemenangan Santun untuk Fakfak yang Lebih Baik

Berita Terbaru