Dinas Perkebunan Fakfak Dorong Sawit Bomberay dan Tomage Jadi Produk Andalan Daerah

by : Tim Redaksi

tagarutama.com, Fakfak – Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak terus berupaya mendorong kelapa sawit dari Distrik Bomberay dan Tomage menjadi produk andalan daerah. Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menyampaikan hal ini saat memberikan bimbingan teknis (bimtek) internal yang melibatkan kolaborasi dengan PT. Rimbun Sawit Papua Fakfak pada Selasa (3/12/2024).

Menurut Widhi, perkebunan sawit di Kabupaten Fakfak telah berkembang menjadi sektor terorganisir yang dikelola dengan baik, menggunakan teknik dan teknologi modern untuk memaksimalkan hasil produksi. “Sawit telah memberikan kontribusi signifikan, baik secara lokal maupun nasional, dengan menyumbang pendapatan nyata bagi daerah serta income profit bagi negara,” ujarnya.

Meski demikian, Widhi mengakui bahwa komoditas sawit di Bomberay dan Tomage belum berproduksi secara optimal. Namun, kontribusi melalui Dana Bagi Hasil Sawit (DBH-Sawit) telah menyumbangkan sekitar Rp 2 miliar dalam dua tahun terakhir untuk Kabupaten Fakfak.

Baca Juga : Harga Pala Tomandin Stabil Memasuki Liburan Akhir Tahun, Peluang Ekspor Fakfak Semakin Terbuka

Potensi Besar Sawit Fakfak

Dinas Perkebunan Fakfak optimis sawit dapat menjadi produk andalan kabupaten karena tingginya potensi pasar global serta daya saing sawit dalam hal produksi dan permintaan ekspor. Selain itu, dampak sosialnya juga signifikan, termasuk penciptaan lapangan kerja. Hingga saat ini, sektor sawit di Fakfak mempekerjakan 1.512 tenaga kerja, dengan lebih dari 30% di antaranya merupakan tenaga lokal. Setiap bulan, perputaran uang dari gaji pekerja sawit di wilayah ini diperkirakan mencapai Rp 4-5 miliar, memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan masyarakat setempat, khususnya petani kecil.

Komitmen Keberlanjutan

Sebagai bagian dari upaya menetapkan sawit sebagai komoditas unggulan, Dinas Perkebunan Fakfak saat ini tengah mempercepat pemenuhan kriteria Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Langkah ini memastikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan perkebunan sawit sesuai standar nasional.

Widhi menegaskan bahwa pengembangan sawit sebagai komoditas andalan akan difokuskan di Distrik Bomberay dan Tomage. “Pemilihan lokasi ini didasarkan pada karakteristik lingkungan dan kesesuaian lahan yang sebagian besar merupakan padang rumput semak atau perdu. Tidak ada deforestasi hutan di wilayah ini,” katanya. Sementara itu, 15 distrik lainnya tetap fokus pada pengembangan pala sebagai produk unggulan daerah Fakfak.

Rencana Jangka Menengah

Untuk mendukung sawit menjadi produk andalan daerah, Dinas Perkebunan Fakfak sedang menyusun Buku Investasi Sawit Fakfak. Buku ini memuat strategi dan rencana aksi untuk pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan dalam jangka menengah 2025-2030. Strategi ini akan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Fakfak yang akan datang.

Selain itu, visualisasi prospek investasi sawit juga sedang disiapkan untuk menarik minat investor agar berkontribusi pada pengembangan sektor ini di Kabupaten Fakfak.

Penguatan Kapasitas SDM

Melalui bimtek internal ini, Dinas Perkebunan berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ASN dalam menjalankan tugas sesuai tupoksi. Para ASN diharapkan mampu menjadi fasilitator bagi masyarakat dalam pengembangan sawit dengan keterampilan teknis yang mumpuni. “Sawit adalah komoditas baru di Fakfak yang potensial untuk berkembang, mendampingi pala sebagai unggulan daerah,” pungkas Widhi.

Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan sawit dari Bomberay dan Tomage dapat menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Kabupaten Fakfak dalam beberapa tahun ke depan. (TU.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *