tagarutama.com, Fakfak – Dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei 2025, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Fakfak menggelar kegiatan Diskusi Inspirasi Tokoh dengan tema “Pendidikan sebagai Kunci Transformasi SDM Menuju Generasi Emas 2045”, Kamis (1/5), bertempat di Kampus STIA As Syafi’iyah Fakfak.
Diskusi ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Rina Idrus, SE., M.Si, Sekretaris Inspektorat Kabupaten Fakfak, dan Azrul Azwar, S.Si, Ketua KAMMI Daerah Papua Barat. Kegiatan ini menjadi wadah refleksi penting bagi mahasiswa dan pemuda Fakfak untuk memahami peran krusial pendidikan dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Dalam pemaparannya, Rina Idrus menekankan bahwa pendidikan adalah indikator utama dalam mencetak generasi berkualitas di masa depan. Ia mengingatkan bahwa komitmen negara terhadap dunia pendidikan telah diwujudkan dalam bentuk alokasi anggaran sebesar 20 persen dari APBN.
“Pendidikan adalah wajah masa depan bangsa. Jika pendidikan maju, maka cita-cita Generasi Emas 2045 bisa tercapai. Pemerintah sudah mengalokasikan dana 20 persen untuk sektor pendidikan, termasuk melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang membiayai kuliah secara gratis bagi anak-anak Papua dan daerah 3T,” jelas Rina.
Namun, Rina juga menyoroti pentingnya pengawasan dan transparansi dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan, terutama di daerah.
“Di Fakfak, anggaran pendidikan mencapai Rp361 miliar. Ini jumlah yang sangat besar. Sayangnya, implementasi di lapangan belum maksimal karena masih banyak yang hanya fokus pada pembangunan fisik, bukan pada kualitas pendidikan itu sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KAMMI Daerah Papua Barat, Azrul Azwar, S.Si, menekankan pentingnya peran pemuda dalam membawa perubahan nyata di tengah masyarakat. Ia mengajak mahasiswa untuk tidak hanya sekadar kuliah, tetapi juga aktif mengasah kemampuan melalui organisasi dan kegiatan sosial.
“Pemuda adalah kaum intelektual, bukan penonton. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu: kuliah-pulang, kuliah-pulang. Pemuda itu harus punya aksi nyata, menyelesaikan studi dengan cepat, membangun jejaring luas, serta memiliki soft skill yang mumpuni,” tutur Azrul.
Diskusi ini berlangsung interaktif dan membuka ruang bagi peserta untuk menyampaikan gagasan dan pertanyaan. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian dari agenda tahunan KAMMI Fakfak dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya peran aktif pemuda dalam transformasi pendidikan di Indonesia.
Dengan terselenggaranya Diskusi Inspirasi Tokoh ini, KAMMI Fakfak berharap bisa menjadi katalisator perubahan, membentuk kader-kader yang siap mengabdi, berpikir kritis, dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045. (TU.04)