tagarutama.com, Fakfak – Menjelang berakhirnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong bersama Pemerintah Kabupaten Fakfak menggelar aksi nyata melalui penanaman kelapa hibrida di lingkungan permukiman Kampung Werba Utara, Distrik Fakfak Barat. Kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah dalam mendukung program Gerakan Tanam Kebun (GERTAK) Fakfak.
Sebelum prosesi penanaman, rangkaian kegiatan KKN ditutup dengan prosesi adat sederhana berupa minum kopi bersama antara mahasiswa dan masyarakat setempat sebagai simbol kebersamaan serta rasa syukur atas seluruh kegiatan yang telah berlangsung.
Penanaman kelapa hibrida dilakukan secara gotong royong oleh mahasiswa KKN, dosen pembimbing lapangan, Kepala Kampung Werba Utara, Kepala Distrik Fakfak Barat, serta perwakilan dari Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak.
Kepala Distrik Fakfak Barat, Abdullah Temongmere, menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa KKN yang dinilai membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Kami sangat mendukung dan merasa antusias dengan kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat. Mereka tidak hanya mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga memberikan manfaat nyata, mulai dari peningkatan pengetahuan hingga pemberdayaan di berbagai sektor,” ujar Abdullah.
Ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa turut memperkuat pembangunan sumber daya manusia, khususnya di bidang pertanian, perkebunan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan KKN UNIMUDA Sorong, Bandung Bumbro, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi akademik yang berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat.
“Kami berharap KKN di Kampung Werba Utara tidak hanya menjadi ruang praktik pembelajaran mahasiswa, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan daerah. Ke depan, kami berharap adanya sinergi lebih kuat dengan Pemerintah Daerah Fakfak untuk mendukung karya-karya nyata mahasiswa,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemda Fakfak terhadap dunia pendidikan, khususnya melalui program pendidikan gratis. Namun, ia berharap penyaluran bantuan stimulan dapat lebih tepat sasaran dan disinergikan dengan pihak kampus.
“Perlu adanya koordinasi agar bantuan benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhan prioritas mahasiswa seperti pembayaran SPP dan kebutuhan akademik lainnya, sehingga mereka tetap bisa melanjutkan studi tanpa hambatan,” tambahnya.
Di sisi lain, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini dan mengajak perguruan tinggi untuk terus berkolaborasi dalam pengembangan komoditas unggulan daerah.
“Kami sangat mensupport kegiatan ini karena sejalan dengan Program GERTAK Fakfak, khususnya gerakan ‘1 Rumah 1 Pohon Komoditas’. Ini langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanam tanaman bernilai ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Widhi.
Program GERTAK Fakfak mendorong pemanfaatan pekarangan rumah sebagai lahan produktif melalui penanaman komoditas unggulan seperti kelapa dan pala. Dalam kegiatan ini, masyarakat tidak hanya diajak menanam, tetapi juga diberikan pemahaman mengenai teknik budidaya, perawatan, hingga manfaat jangka panjang tanaman kelapa hibrida.
Kelapa hibrida dipilih karena memiliki keunggulan berupa masa berbuah yang lebih cepat, produktivitas tinggi, serta potensi ekonomi yang menjanjikan bagi peningkatan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan ini menjadi simbol kuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi dalam membangun ekosistem pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan sosial, ekonomi, dan pelestarian lingkungan.
Penanaman kelapa hibrida di Kampung Werba Utara diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan serta dapat direplikasi di wilayah lain, sehingga kampung ini dapat menjadi role model penerapan Program GERTAK Fakfak berbasis partisipasi masyarakat.
Melalui kegiatan tersebut, terlihat jelas bahwa KKN bukan sekadar program akademik, melainkan sarana transfer pengetahuan, penguatan kapasitas masyarakat, serta pendorong kemandirian ekonomi lokal melalui pengembangan komoditas unggulan seperti kelapa dan pala. (TU.01)









