Komunitas Kompostifa Fakfak Gelar Workshop Penulisan Naskah Sastra : “Merajut Asa, Menciptakan Rasa di Tanah Mbaham Matta”

by : Tim Redaksi

tagarutama.com, Fakfak – Komunitas Kompostifa (Komunitas Muda Positif Fakfak) menyelenggarakan Workshop Penulisan Naskah Sastra dengan tema “Merajut Asa, Menciptakan Rasa di Tanah Mbaham Matta” bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Badan Bahasa dan Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra.

Kegiatan ini akan diselenggarakan tanggal 21 September 2024 dan merupakan rangkaian dari salah satu acara Festival Sastra yang puncak acaranya dilaksanakan pada bulan Oktober 2024.

Workshop Penulisan Naskah Sastra sendiri bertujuan untuk melatih keterampilan menulis dan menciptakan naskah sastra bagi para penulis dan pegiat literasi lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya Fakfak melalui karya sastra.

Foto. Komunitas Kompostifa menjadi salah satu ratusan komunitas di seluruh Indonesia sebagai penerima bantuan kerjasama dengan Kemenristekbud Badan Bahasa dan Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra
Komunitas Kompostifa menjadi salah satu dari ratusan komunitas di seluruh Indonesia sebagai penerima bantuan kerjasama dengan Kemendikbudristek Badan Bahasa dan Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra (Dok. Kemendikbudristek)

Workshop ini membuka pendaftaran sebanyak 35 peserta dari berbagai kalangan baik dari pelajar, mahasiswa, hingga penulis lokal yang ingin mengembangkan kemampuan menulis mereka dengan batasan umur minimal 17 tahun. Pendaftaran peserta dimulai dari tanggal 06 September 2024 sampai 19 September 2024.

Kegiatan ini menghadirkan beberapa narasumber dan fasilitator berpengalaman dalam dunia sastra yang memberikan pelatihan intensif mengenai penulisan naskah cerita, puisi dan essai. Narasumber yang akan hadir memberikan materi kesastraan yaitu M. Aan Mansyur, salah satu sastrawan nasional asal Makassar. Selain itu hadir pula narasumber lokal Wahyu Hidayat dengan latar belakang Jurnalis.

Saat ditemui dikediaman Saida Husna Wokas, Ketua Komunitas Kompostifa Fakfak, mengungkapkan bahwa, ” Workshop ini merupakan bagian dari upaya untuk terus mengembangkan potensi sastra di Fakfak dan Papua Barat. Dengan tema Merajut Asa, Menciptakan Rasa di Tanah Mbaham Matta kami pilih karena kami percaya bahwa setiap penulis memiliki asa atau harapan yang bisa dirajut melalui tulisan. Lewat naskah sastra, kita bisa menciptakan rasa, emosi, dan narasi yang menghubungkan kita dengan tanah, budaya, dan sejarah Fakfak,” ungkapnya.

Baca Juga : Sejarah Lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI)

Baca Juga : Minyak Atsiri Diminati Perancis, Koperasi MTQ Binaan Yayasan Kaleka Siap Ekspor di Awal 2025

Workshop ini nantinya akan diisi dengan pelatihan penulisan puisi, cerpen dan essai. Peserta kemudian akan diajarkan cara mengembangkan ide, membangun karakter, dan menyusun alur cerita yang menarik. Bahkan nantinya dalam sesi penulisan puisi, peserta didorong untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam Fakfak sebagai sumber inspirasi karya. Nantinya para fasilitator menekankan pentingnya menggali pengalaman lokal untuk menciptakan karya sastra yang autentik dan memiliki kekuatan emosional.

Lanjutnya disampaikan Ketua Kompostifa bahwa ” Sastra bukan hanya soal kreativitas, tetapi juga tentang keberanian menulis dari perspektif lokal. “Kita punya banyak cerita di tanah Mbaham Matta ini, cerita yang harus kita bagikan kepada dunia. Penulisan naskah sastra adalah cara kita mengabadikan kearifan lokal dan memperkenalkannya kepada generasi mendatang,” ujar Said Husna Wokas.

Dijelaskan kembali oleh Ketua Kompostifa hadirnya narasumber M. Aan Mansyur sebagai penyair dan sastrawan yang telah berpengalaman di tingkat nasional dengan harapan workshop ini juga memberikan pelatihan khusus untuk menulis naskah puisi. Para peserta diajarkan teknik dasar dalam menyusun cerita di dalam puisi, cara membaca puisi, membangun kedekatan yang melekat bersama pembaca atau audience, serta menghidupkan karakter melalui interaksi di atas panggung.

” Kami berharap narasumber yang kami hadirkan yaitu M.Aan Mansyur memberikan materi tentang penulisan naskah puisi, membuat dialog lebih hidup, membuat karakter dan interaksi di atas panggung yang lebih hidup, sehingga harapan kami kedepan nantinya akan ada panggung puisi dan cerita di Fakfak yang menghadirkan nilai tradisional Fakfak tentang budaya dan cerita rakyat setempat”, Ungkap Saida Husna Wokas.

Disamping itu Ketua Kompostifa mengungkapkan bahwa workshop ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan pengetahuan baru tentang penulisan yang berakar pada budaya lokal. “Melalui pelatihan ini, semoga akan banyak yang semakin termotivasi untuk menulis cerita-cerita tentang Fakfak yang bisa menginspirasi. Saya ingin mereka tahu betapa kayanya budaya kita,” katanya.

Kompostifa juga menghadirkan narasumber lokal Wahyu Hidayat, seorang jurnalis senior dan Ketua Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Fakfak yang kemudian ikut memberikan materi tentang cara penulisan naskah essai dan berita.

Nantinya 35 peserta ini akan diberikan tugas untuk menulis karyanya sendiri baik berupa puisi atau cerpen dan karya mereka akan dipublikasikan dalam satu buku.

Kompostifa sendiri berencana untuk terus mengadakan kegiatan literasi serupa di masa mendatang, guna memperkuat budaya literasi di tanah Mbaham Matta. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat mendorong lahirnya lebih banyak penulis muda yang mampu menyuarakan keindahan, perjuangan, dan kekayaan budaya Fakfak lewat karya sastra yang mendalam dan autentik. (TU.01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *