tagarutama.com – Bertempat di ruang rapat STKIP Muhammadiyah Manokwari telah dilaksanakan kegiatan pendampingan dan peninjauan kurikulum. Kegiatan yang dilaksanakan sejak tanggal 11 hingga 13 maret 2023 ini dilakukan dalam rangka mengupgrade kurikulum.

“peninjauan kurikulum ini merupakan agenda rutin perguruan tinggi yang dilakukan setiap paling lambat 5 tahun sekali” tutur Nurul Abidin.

Menurutnya yang juga merupakan wakil ketua bidang akademik dan kemahasiswaan perubahan kurikulum ini dilakukan dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat.

“peninjauan kurikulum juga dilakukan dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat dan tentunya mengikuti perkembangan zaman saat ini”. Ucapnya.

baca juga :

Kolaborasi STKIP MM, UNIMUDA dan UNICEF sampaikan pentingnya Literasi dan numerasi Kelas awal Serta GEDS

Ia menambahkan bahwa kurikulum baru yang disusun akan memuat program merdeka belajar kampus merdeka sesuai dengan amanat dari kementrian Pendidikan kebudayaan riset dan teknologi.

“ya sesuai dengan amanat dari kemdikbudristek, agar ada alokasi waktu untuk mahasiswa mengembangkan diri dalam program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) maka kurikulum ini juga akan mengakomodir hal tersebut, sehingga mahasiswa akan mendapatkan rekognisi nilai dari magang yang dilakukan” tambahnya.

Ketua STKIP Muhammadiyah Manokwari, Hawa Hasan menyampaikan bahwa kurikulum yang dibentuk  merupakan kurikulum  OBE (Outcome Based Education) dengan tambahan konsep Holistik.

“kurikulumnya tentu akan menggunakan kurikulum OBE dengan tambahan holistik sebagai muatan lokalnya, sehingga kami namakan kurikulum OBE plus Holistik.” imbuhnya.

Menurut Prof. Dr. Harun Joko Prayitno selaku Pakar dari Majelis diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa pemilihan kurikulum OBE plus Holistik oleh STKIP Muhammadiyah Manokwari sudah sangat sesuai dengan kondisi masyarakat Manokawari yang sangat multicultural.

“kurikulum OBE plus Hotistik ini sangat tepat karena mahasiswa akan memperoleh kompetensi untuk hidup, kompetensi untuk kehidupan, kompetensi untuk penghidupan serta kompetensi untuk bermasyarakat dimanokwari yang sangat multicultural”. Kata Wakil Rektor 1 UM Surakarta tersebut. [TG02]