Fakfak tagarutama.com – ditemui pada persiapan ANBK di SMP IT kepala sekolah SMP IT As Salaam lukman ali akhda, SPdI menjelaskan ANBK adalah Asesmen Nasional Berbasis Komputer sebagai upaya penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar.
Pada bulan september ini, SMP IT As Salaam melaksanakan ANBK 2022 berupa Survei Lingkungan Belajar, dan dimulai dengan pelaksanaan sinkronisasi simulasi Asesmen Nasional.
Dimulai sejak tahun 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN).
Meski begitu, Asesmen Nasional tidak akan menggantikan peran UN dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. Melainkan menggantikan peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu sistem pendidikan.
Terus apa yang membedakan ANBK dan UN
Berikut sejumlah perbedaan instrumen Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional:
- Jenjang penilaian
UNBK: SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
ANBK: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK
- Level murid
UNBK: Tingkat akhir
ANBK: V, VIII dan XI (kelas 5, 8 dan 11)
- Subjek murid
UNBK: Sensus seluruh murid
ANBK: Sensus sekolah dengan sampel murid (tidak semua murid)
- Tingkat jenis tes
UNBK: Highstake
ANBK: Lowstake
- Periode tes murid
UNBK: Pilihan ganda dan isian singkat (matematika SMA/SMK)
ANBK: Pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (murid dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam satu soal), isian singkat dan uraian
- Periode tes per murid
UNBK: 4 hari
ANBK: 2 hari
- Moda pelaksanaan
UNBK: Semi online
ANBK: Full online supervised (utama), semi online dan offline (sekolah tertentu)
- Metode penilaian
- UNBK: Computer Based Test (CBT)
- ANBK: Computerized MultiStage Adaptive Testing (MSAT)
- Spesifikasi minimal infra sekolah
- UNBK: Server sekolah, komputer client dan BW (jelas)
- ANBK: Server sekolah tidak perlu, komputer Client Memory 2 GB, resolusi 1024×720, Windows 7 ke atas, ChromeOS, Bandwith 12 Mbps untuk 15 client
Melansir laman Pusmendik Kemendikbudristek, berikut aspek penilaian Asesmen Nasional 2022:
- Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
AKM menanggapi kebutuhan global saat ini bahwa peserta didik diharapkan mampu beradaptasi dengan dunia yang cepat berubah dan berpartisipasi aktif di masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik perlu menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Dua kemampuan yang menentukan kecakapan seseorang untuk belajar sepanjang hayat adalah kompetensi literasi membaca atau literasi matematika, yang sering disebut numerasi.
Dua kompetensi ini penting karena peserta didik perlu mengembangkan keterampilan logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan untuk memahami, memilah, dan menggunakan informasi secara kritis.
Konteks AKM terdiri dari:
Personal
Sosial Budaya
Saintifik
Bentuk Soal AKM terdiri dari:
Pilihan Ganda (PG)
Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
Menjodohkan
Isian
Uraian
Konten dalam Literasi Membaca:
Teks Fiksi
Teks Informasi
Domain dalam Literasi Matematika (Numerasi):
Bilangan
Geometri dan Pengukuran
Aljabar
Data dan Ketidakpastian
Level Kognitif dalam Literasi Membaca:
Menemukan Informasi
Menafsirkan dan Mengintegrasikan
Mengevaluasi dan Merefleksi
Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi):
Pemahaman
Penerapan
Penalaran
- Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.
Hasil dari Informasi yang diperoleh pada survei lingkungan belajar adalah tentang faktor-faktor dari aspek input dan proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar murid.
Satuan Pendidikan bisa dikatakan baik, jika satuan pendidikan tersebut mampu memfasilitasi belajar murid melalui beberapa hal berikut:
proses pembelajaran yang berkualitas;
guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya;
kepala satuan pendidikan yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran, dan
iklim satuan pendidikan yang aman, menghargai keragaman dan inklusif.
Survei Lingkungan Belajar juga mencakup sembilan dimensi yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar murid:
- Latar belakang sosial-ekonomi murid
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda memiliki hak yang sama dalam mengakses dan memperoleh layanan pendidikan yang berkualitas, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.
- Kualitas pembelajaran di kelas
Seluruh kegiatan belajar mengajar di kelas, mencakup indikator manajemen kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar dengan tingkat kemampuan murid.
- Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
Kemampuan pengembangan guru untuk terus meningkatkan kompetensi melalui belajar mandiri dengan merefleksi praktik pengajaran yang telah diterapkan dan juga belajar dari rekan guru.
- Kepemimpinan instruksional
Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam menyusun dan mengkomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan pendidikan.
- Iklim keamanan di satuan pendidikan
satuan pendidikan yang memiliki kebijakan, pemahaman, dan program terkait perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual dan narkotika sehingga memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga satuan pendidikan, baik secara fisik maupun psikologis.
- Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
lingkungan satuan pendidikan yang menghargai keragaman agama maupun sosial-budaya dan dukungan kesetaraan hak.
- Iklim kesetaraan gender
Bagaimana lingkungan satuan pendidikan berperilaku adil, memberikan kesempatan yang sama bagi warga satuan pendidikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan peran publik.seperti dukungan kepala satuan pendidikan dan guru atas kesetaraan gender.
- Iklim inklusivitas
Pengetahuan, penerimaan dan dukungan guru terhadap murid dengan disabilitas serta murid cerdas istimewa dan murid bakat istimewa.
- Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Partisipasi orangtua dalam kegiatan satuan pendidikan, dan partisipasi murid dalam penyusunan program satuan pendidikan.
- Survei Karakter
Walaupun selalu mempertimbangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing secara global di abad ke-21 serta berbagai pengukuran yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, namun pengembangan survei karakter siswaini tetap selaras pada karakter yang tercantum dalam Profil Pelajar Pancasila, yang dikembangkan berdasarkan jati diri bangsa Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila memiliki semangat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila dapat didefinisikan sebagai karakter dan kemampuan yang merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila yang sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap individu siswa di Indonesia.
Pada Profil Pelajar Pancasila terdapat enam karakter utama yaitu :
- beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
- gotong royong
- kreativitas
- nalar kritis
- kebinekaan global
- kemandirian
Survei karakter siswa akan menghasilkan profil perkembangan karakter secara umum, profil pencapaian setiap karakter, dan profil pencapaian indikator karakter.
Referensi : website dinaspendidikan
1 komentar