Sukses Pala Fakfak: Strategi Dinas Perkebunan Dalam Mempertahankan Standar dan Kualitas

by : Tim Redaksi

tagarutama.com, Fakfak – Dinas Perkebunan Fakfak terus berkomitmen untuk mendukung dan mengembangkan industri pala, yang merupakan salah satu komoditas unggulan daerah. Melalui serangkaian strategi, dinas ini berupaya memastikan bahwa produk pala, khususnya Pala Tomandin, tetap memiliki mutu dan kualitas yang tinggi, serta nilai jual yang baik di pasar lokal dan internasional.

Untuk itu Dinas Perkebunan Fakfak terus mendukung para pelaku usaha yang bergerak dalam industri pala salah satunya dengan turun langsung ke lokasi, Kamis, 3 Oktober 2024. Dengan melakukan prospek (penilaian peluang pasar) dan persuasi (upaya meyakinkan) agar komoditas pala, yang merupakan produk unggulan dari Fakfak, tetap memiliki nilai jual yang baik. Hal ini dilakukan dengan memastikan mutu dan kualitas produk terjaga sehingga pala asli Fakfak yang dikenal sebagai Pala Tomandin tetap memiliki posisi tawar yang tinggi di pasar, baik di tingkat lokal maupun internasional. Tujuannya adalah menjaga harga yang memadai dan memenuhi target ekspor.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, pihaknya telah melakukan prospek dan persuasi kepada pelaku usaha pala. Langkah ini bertujuan untuk memberikan penilaian peluang pasar yang lebih baik serta meyakinkan para pelaku usaha tentang pentingnya menjaga kualitas produk. “Kami ingin memastikan bahwa pala yang dihasilkan dari Fakfak memenuhi standar yang ditetapkan dan memiliki daya saing yang kuat di pasaran,” jelas Widhi.

Hal ini disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, saat melakukan inspeksi langsung terhadap beberapa pelaku usaha pala guna memantau perkembangan pasar Pala Fakfak saat ini.

Baca Juga : Fraksi ABS Tegas: Pemerintahan Daerah Fakfak Harus Optimalisasi APBD 2024, Diminta Fokus Berantas Kemiskinan dan Pengangguran

Baca Juga : Evaluasi Kerja Pokja 3 Komoditas & Pasar: Stakeholder Rumpun Ekonomi Dorong Tematik Potensi Lokal Fakfak

Dalam rangka memantau perkembangan pasar, Dinas Perkebunan juga melakukan inspeksi langsung ke beberapa pelaku usaha pala. Hasil dari pemantauan tersebut menunjukkan bahwa masih ada beberapa praktik yang perlu diperbaiki, seperti pembelian pala yang belum sepenuhnya matang dan pengolahan fuli atau bunga pala yang tidak dilakukan dengan benar. “Kami menemukan bahwa teknik pengolahan yang kurang optimal dapat berdampak langsung pada harga dan kualitas pala,” tambahnya.

Selama inspeksi, juga dilakukan pertemuan dengan pengepul kecil dari berbagai wilayah yang menjual pala dalam bentuk kering dan mentah dalam satuan kilogram. Mereka diberikan sosialisasi untuk menjaga kualitas pala dengan berkomunikasi lebih baik dengan para pekebun di kampung. “Kami ingin memastikan bahwa pala yang dipanen dan dijual sudah mencapai waktu panen yang tepat, agar kualitasnya terjaga,” ungkap Widhi.

Selain itu, dinas juga menemukan bahwa pengelolaan pala di pengepul besar perlu ditingkatkan. “Banyak pelaku usaha besar yang belum menerapkan sistem tata kelola yang optimal dalam hal pemilihan, penyortiran, dan pengepakan. Hal ini harus diperbaiki untuk memastikan kualitas pala yang lebih baik,” ujarnya Widhi Asmoro Jati, ST. MT.

Melihat kondisi tersebut, ke depan kami akan membantu menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk proses pascapanen, yang akan menjadi regulasi dalam menjaga kualitas pala. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak yang terkait dengan komoditas ini.

Kuncinya, mutu dan kualitas serta harga pala yang baik sangat bergantung pada kolaborasi antara pembeli, penjual, dan semua pihak yang peduli terhadap komoditas pala. “Dengan kerja sama yang baik, kami yakin dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pekebun pala di Fakfak,” tambahnya.

Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa harga pala rata-rata telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik pada bulan Oktober ini. “Hal ini membuktikan bahwa upaya yang kami lakukan mulai memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat,” tutup Widhi.

Dinas Perkebunan Fakfak terus berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi komoditas pala, dan berharap semua pihak dapat bersinergi demi keberhasilan bersama. (TU.01).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *