tagarutama.com, Fakfak – Yayasan As Salaam Fakfak menggelar Workshop Parenting bertajuk “Mengasuh Gen Z: Membangun Koneksi dengan Komunikasi Asyik” yang menghadirkan pemateri berpengalaman, Dr. H. Wiranto, M.Kom, M.Cs. workshop sehari ini dilaksanakan Minggu, 03 November 2024 bertempat di gedung winder tuare. Acara ini bertujuan memberikan wawasan kepada para orang tua, pendidik, dan masyarakat tentang bagaimana cara yang efektif untuk membangun hubungan harmonis dengan generasi muda, khususnya Generasi Z, melalui pendekatan komunikasi yang lebih relevan dan menarik.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Yayasan As Salaam, Syamsul Akbar Rumalolas, S.T., dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, baik dari segi materi, tenaga, maupun waktu, demi kesuksesan acara ini. Harapan kami, seminar ini dapat memberikan manfaat besar bagi para orang tua dan pendidik dalam memahami cara berkomunikasi yang efektif dengan anak-anak Generasi Z, sehingga dapat tercipta hubungan yang lebih erat dan harmonis di dalam keluarga maupun lingkungan sosial,” ujar Syamsul Akbar.
Ketua Yayasan As Salaam, Azis, Amd.T., turut menyampaikan pentingnya peran orang tua, khususnya para orangtua, dalam mengasuh anak-anak Gen Z dengan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
“Yayasan As Salaam ingin menjadi pelopor dalam mengingatkan kita semua, terutama para orangtua, bahwa pola pengasuhan harus mengikuti perkembangan karakter dan kebutuhan anak-anak. Kita perlu memahami cara komunikasi yang tepat agar dapat membangun ikatan yang kuat dengan mereka. Harapannya, seminar ini dapat membuka wawasan dan memberikan bekal bagi para orang tua dalam mendampingi anak-anak di era digital ini,” ungkap Azis.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Fakfak, Mahmud La Biru, S.Sos., M.Si, menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh Yayasan As Salaam ini dan mengapresiasi perannya sebagai wadah silaturahmi dan kolaborasi di Fakfak.
“Kegiatan seperti ini sangat penting sebagai ruang untuk mempererat silaturahmi dan sinergi antara berbagai pihak, baik pemerintah, sekolah, maupun keluarga di rumah. Fakfak memiliki mayoritas penduduk yang mayoritas beragama Islam, sehingga meletakkan dasar agama dalam pendidikan akan lebih mudah dan berdampak luas. Dengan kolaborasi ini, kita bisa membangun pondasi agama yang kokoh dalam setiap aspek pendidikan, termasuk inovasi baru yang menyesuaikan kebutuhan generasi saat ini. Harapan kami, upaya ini bisa terus dilakukan agar pendidikan di Fakfak tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membangun karakter yang kuat sesuai nilai-nilai agama,” ujar Mahmud La Biru.
Pemateri workshop, Dr. H. Wiranto, M.Kom., M.Cs., yang juga Wakil Ketua Umum II JSIT Indonesia menekankan bahwa kunci sukses dalam membangun koneksi dengan Generasi Z terletak pada tiga aspek utama: daya tarik pribadi, komunikasi antarpribadi, dan hubungan antarpribadi.
“Untuk dapat terhubung secara efektif dengan anak-anak Gen Z, kita perlu memiliki daya tarik pribadi yang membuat mereka tertarik dan nyaman, serta kemampuan komunikasi antarpribadi yang terbuka dan fleksibel. Hal ini memungkinkan kita memahami sudut pandang mereka dengan lebih baik,” ujar Dr. Wiranto.
“Selain itu, membangun hubungan antarpribadi yang hangat dan penuh empati sangat penting untuk menciptakan kepercayaan dan keterikatan yang mendalam. Ketiga aspek ini akan memudahkan orang tua dan pendidik dalam menjalin hubungan yang kokoh dan bermakna dengan generasi muda,” tambahnya.
Baca Juga : Imam, Ketua Fraksi ABS DPR Fakfak: Sumpah Pemuda Jadi Momentum Pemuda Fakfak Bangkit untuk Indonesia Raya
Dalam workshop tersebut, Dr. H. Wiranto, M.Kom., M.Cs., menjelaskan pentingnya membentuk generasi yang saleh melalui keteladanan yang kuat dari lingkungan sekitar. “Membangun generasi yang saleh membutuhkan contoh-contoh nyata dari orang-orang yang berkarakter unggul dan beriman. Misalnya, seorang ibu yang saleh seperti ibu dari Imam Syafi’i, yang mampu menanamkan nilai-nilai agama sejak dini, seorang guru yang saleh seperti Syaikh Aaq Syamsuddin merupakan ulama ahli pada masanya dan keturunan Abu Bakar Shiddiq menjadi guru bagi Muhammad Al Fatih yang berhasil dalam penaklukan konstantinopel, yang menginspirasi dengan ilmu dan keteladanannya,” ungkap Dr. Wiranto.
Beliau menambahkan bahwa keteladanan ini akan memberikan pengaruh besar pada perkembangan moral dan spiritual anak, membantu mereka tumbuh dengan pondasi agama yang kuat, dan membekali mereka untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat. “Dengan menciptakan lingkungan yang saleh dan penuh kasih, kita bisa membantu anak-anak Generasi Z menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia,” tambahnya.
Selain sesi materi, acara juga diisi dengan sesi tanya jawab interaktif yang memungkinkan peserta untuk berdiskusi langsung dengan Dr. Wiranto mengenai tantangan dan solusi dalam mengasuh anak-anak Gen Z. Banyak peserta yang mengaku mendapatkan perspektif baru mengenai pentingnya menyesuaikan pola komunikasi dengan perkembangan zaman agar dapat mendekati anak-anak dengan lebih baik.
Dari Workshop ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya di Fakfak, untuk lebih memahami dan merespons kebutuhan komunikasi Gen Z sehingga tercipta hubungan yang lebih baik dan konstruktif dalam keluarga maupun lingkungan sosial. (TU.01)