tagarutama.com, Fakfak – Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak menegaskan komitmennya untuk mewujudkan entitas lokal Pala sebagai komoditas unggulan daerah Fakfak. Dalam upaya ini, berbagai program dan kebijakan strategis telah dirancang, termasuk kerjasama dengan berbagai stakeholder untuk mendukung program yang dicanangkan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman pala bersama Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Torea Siboru. Sebanyak 56 pohon pala, yang terdiri dari hasil grafting dan pala lokal Tomandin, ditanam sepanjang 500 meter di depan terminal dan halaman Bandara Siboru, Fakfak, pada Rabu, 25 September 2024. Penanaman pala di sekitar Bandara Siboru merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya, dan bukan merupakan inisiatif baru atau satu-satunya langkah yang diambil.
Menurut Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, kegiatan ini telah lama dikomunikasikan dengan Kepala UPBU, Sugeng Hadiswanto, karena bandara memerlukan spesifikasi khusus terkait penempatan pohon agar tidak mengganggu operasional penerbangan.
“Kami memastikan bahwa penempatan pohon tidak mengganggu operasional penerbangan dan memenuhi spesifikasi yang diperlukan,” ujarnya.
Lokasi penanaman pala yang dipilih oleh Tim Gertak Fakfak (Gerakan Tanam Kebun Fakfak), yaitu di halaman terminal bandara, memiliki tujuan tertentu. Tujuannya adalah agar para pengunjung dan penumpang bandara dapat melihat dan mengenali pohon pala sebagai tanaman lokal Fakfak yang memiliki prospek dan potensi besar, baik dari segi ekonomi maupun budaya. Dengan menanamnya di area yang mudah terlihat, diharapkan tanaman pala menjadi lebih dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat luas.
Baca Juga : Pengembangan Ekonomi Fakfak: Vokasi dan Pemanfaatan Tanaman Produktif Jadi Fokus Utama
Sedangkan posisi lokasi penanaman di luar pagar bandara dipilih dengan tujuan spesifik. Pohon-pohon pala yang ditanam di sana diharapkan berfungsi sebagai penahan tanah, untuk mencegah erosi atau longsor di area yang curam. Selain itu, penanaman ini juga berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam di sekitar bandara. Dengan kata lain, karena area depan bandara cukup curam, keberadaan pohon pala di lokasi tersebut menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas tanah dan mendukung tujuan lingkungan.
Sementara dari pihak UPBU yang diwakili pak Wisnu dan tim, menyampaikan terimakasih dan apresiasi karena kolaborasi ini penting untuk menghadirkan tanaman pala di bandara sebagai tanaman local yang memiliki manfaat berarti dalam keindahan lingkungan dan pelestarian, apalagi bandara Siboru merupakan bandara baru yang representatif untuk dikembangkan dan keberadaan tanaman pala penting juga menjadi tanaman entitas yang harus ada di wilayah bandara sekalian sebagai identitas daerah.
Sementara itu, pihak UPBU yang diwakili oleh Pak Wisnu menyampaikan, ” Terima kasih dan apresiasi atas kolaborasi ini, karena kehadiran tanaman pala di bandara sebagai tanaman lokal memiliki manfaat yang signifikan untuk keindahan lingkungan dan pelestarian. Terlebih lagi, Bandara Siboru merupakan bandara baru yang representatif untuk dikembangkan, dan keberadaan tanaman pala juga penting sebagai entitas yang harus ada di wilayah bandara, sekaligus sebagai identitas daerah, ” ungkapnya.
Kegiatan penanaman yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk estetika, tetapi juga sebagai upaya menjaga stabilitas tanah dan mendukung keberlanjutan lingkungan di sekitar bandara. Dengan demikian, keberadaan tanaman pala di Bandara Siboru akan menjadi nilai tambah yang berarti bagi masyarakat dan pengunjung yang melintasi bandara. (TU.01)