tagarutama.com, Fakfak – Merespons pemberitaan di media Kabarsulsel-Indonesia.com dengan judul “BPK Bongkar Kegagalan Pemerintah Kabupaten Fakfak: Pengembangan Kawasan Perkebunan Pala Sarat Masalah“, Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T., menyampaikan klarifikasi resmi atas isu tersebut.
Apresiasi dan Komitmen Perbaikan
“Kami mengapresiasi peran media dalam menyampaikan informasi kepada publik sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas,” ujar Widhi.
Ia menambahkan bahwa masukan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan bahan introspeksi penting dalam memperbaiki kinerja, khususnya terkait pengelolaan kawasan perkebunan pala di Fakfak.
Lebih lanjut, Widhi menjelaskan bahwa temuan BPK bersifat administratif dan mencakup periode 2021 hingga 2023, yang merupakan masa kepemimpinan sebelumnya. “Kami telah menandatangani fakta integritas untuk menindaklanjuti semua temuan tersebut dengan langkah-langkah nyata,” tegasnya.
Baca Juga : Harga Pala Tomandin Stabil Memasuki Liburan Akhir Tahun, Peluang Ekspor Fakfak Semakin Terbuka
Langkah Nyata: Penyusunan RAD dan Dokumen Strategis
Salah satu rekomendasi BPK yang utama adalah penyusunan dokumen strategis untuk pengembangan komoditas pala. Dinas Perkebunan Fakfak telah mengambil sejumlah langkah konkret, di antaranya:
- Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pengembangan Kawasan Pala, sebagai panduan strategis lima tahun ke depan. Dokumen ini akan ditetapkan melalui Peraturan Bupati, mengacu pada RPJMD Kabupaten Fakfak.
- Penerbitan SK Bupati Fakfak Nomor 500.8-120 Tahun 2024, yang menetapkan pala sebagai komoditas unggulan daerah Fakfak.
“Dokumen RAD ini dirancang untuk menjawab tantangan sekaligus memaksimalkan potensi pala sebagai komoditas andalan daerah Fakfak,” jelas Widhi.
Kolaborasi Lintas OPD dan Pendekatan Partisipatif
Dinas Perkebunan Fakfak juga mengedepankan kolaborasi lintas OPD melalui pendekatan partisipatif, termasuk:
- Pembentukan Tim Pengendalian Komoditas Unggulan dengan SK Bupati Fakfak Nomor 500.8–121 Tahun 2024.
- Integrasi program berbasis nomenklatur OPD untuk menghindari tumpang tindih program sekaligus memastikan efektivitas pengelolaan komoditas pala.
Menurut Widhi, penyusunan RAD juga melibatkan hasil Musrenbang, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi.
Optimalisasi Program dan Promosi Produk Unggulan
Dinas Perkebunan Fakfak telah melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat, seperti:
- Pemberian insentif non-tunai yang langsung disalurkan ke rekening penerima.
- Promosi komoditas pala melalui media daring, siaran RRI, dan partisipasi dalam pameran dagang.
“Upaya ini bertujuan meningkatkan citra dan daya saing pala Fakfak, baik di pasar lokal maupun nasional,” ungkap Widhi.
Komitmen dan Optimisme Ke Depan
Dinas Perkebunan Fakfak menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK. “Kami optimis, dengan perencanaan yang matang dan implementasi konsisten, pala akan menjadi sumber pendapatan signifikan bagi masyarakat Fakfak sekaligus ikon ekonomi daerah,” pungkas Widhi.
Demikian klarifikasi ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab informasi kepada masyarakat Fakfak. Dinas Perkebunan Fakfak tetap berkomitmen untuk perbaikan dan peningkatan kinerja dan layanan kepada publik secara berkelanjutan. (TU.01)