Majelis Dhuha dan Dzikir Pagi di Hari Jumat

by : Tim Redaksi

tagarutama.com, Fakfak – Setiap Jumat pagi selalu ada kegiatan yang dinanti-nanti setiap murid, ia itu Majelis pagi. Selalu diadakan di lapangan yang tak seluas lapangan Futsal.

Saat itu Jumat pagi, lapangan itu menjadi pusat perhatian dan tujuan dari seluruh siswa. Pukul tujuh lewat lima belas menit saat bel kelas berbunyi semuanya dengan segera menuju ke lapangan Mini itu. Terlihat matahari baru saja muncul di ufuk timur, memberikan kehangatan yang lembut.

Para siswa sudah bersiap menyiapkan terpal untuk dijadikan alas, untungnya langit tetap lindung karena hari ini ia tak cerah dan juga tak mendung, masih nampak sinar matahari di celah-celah langit sepertinya sang pencipta memberikan cintaNya dengan kesejukan di pagi ini.

Dia yang mengenakan kerudung dan membawa sajadah masing-masing bergegas. Kelas-kelas yang kecil malah mereka yang lebih lincah untuk segera menyiapkan tempat tuk sujud dan dzikir, sementara yang lebih besar sudah biasa berjalan sendiri, justru dengan alasan itu ustadz yang berjaga berteriak keras agar langkah-langkah kecil itu dipercepat menuju lapangan.

Baca Juga : Alkisah Raja yang Dzolim

Baca Juga : Yayasan Lentera Hati Gelar Upacara dan Perlombaan Menyambur HUT RI ke-79

Di lapangan, ada Ustadz Saleh, seorang pria tegak dengan wajah yang garang berteriak perintah merapikan barisan dan mempercepat sholat, ia sudah bersiap di depan dengan tangan di pinggang. Suaranya yang lantang selalu berhasil menciptakan suasana riuh dan bising menjadi senyap.

Para siswa mulai berdatangan, memenuhi shaf-shaf. Tapi karena ini masih pagi bau harum dari minyak wangi yang dipakai masih khas.

Ustadz saleh meminta salah satu siswa untuk memimpin menjadi imam sholat dan dzikir pagi. Akan ada bacaan sholat dan dzikir menggema di antara bangunan-bangunan kokoh. Sungguh pemandangan yang mengharukan.

Tak terasa sholat Dhuha dan dzikir pagi telah usai, waktu sudah mendekati pukul delapan. Majelis pagi itu ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberi keberkahan, kesehatan, dan kedamaian. Setelah itu, para siswa bersama guru saling bersalaman dan tak lupa bertukar senyuman.

Majelis pagi di hari Jumat bukan hanya sekedar rutinitas bagi siswa dan guru. Ia adalah waktu untuk mempererat ikatan dan menguatkan iman. Setiap selesai majelis, hati mereka selalu terasa lebih tenang dan siap menghadapi hari-hari ke depan dengan lebih baik. Bagi mereka, majelis ini adalah sumber cahaya di pagi Jumat, yang memberi harapan dan kekuatan.(TU.02)

Catatan :

Lokasi : SIT As Salaam Fakfak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *