Separuh Jiwaku Menyatu Bersamanya

Jangan nikahi orang yang menurutmu cocok untuk hidup bersamamu; nikahilah orang yang membuat hidupmu tidak mungkin berjalan tanpanya.

JAMES C. DOBSON

Ini mungkin merupakan salah satu metode ilmiah yang bisa digunakan untuk mencari pasangan. Aku bukan orang dengan pikiran ilmiah tetapi suamiku sebaliknya, dan di situlah letak rahasia kami.

Saat seseorang dengan kemampuan otak kanan yang menonjol menikahi orang dengan kemampuan otak kiri yang menonjol, hasilnya adalah kemampuan satu otak yang utuh. Dari perpaduan inilah, segalanya terasa mungkin.

Donald memiliki pemikiran yang amat matematis dan kecenderungan tinggi terhadap hal-hal berhubungan dengan ilmiah. Dia senang hal-hal yang sudah terbukti. Dia menguasai beberapa bahasa asing. Dia adalah seorang laki-laki yang berbakat serta cermat. Dan yang membuatku kagum terhadapnya adalah dia mampu menghitung di luar kepala.

Aku Mariam, di sisi lain, memiliki jiwa seni yang tinggi. Aku menyukai seni, sejarah, dan tidak pernah membutuhkan hal sekonyol fakta hanya untuk memercayai sesuatu. Aku adalah juru masak yang ahli, tetapi tidak bisa membuat kue karena hal itu berarti aku harus menakar bahan-bahan sesuatu yang tidak penting bagiku.

Bersama (Donald dan Mariam), kami adalah pasangan sempurna, sedikit boleh kami membanggakan diri.

Saat kukatakan kepada Donald bahwa aku ingin rumah baru, menggantikan rumah kami yang nampak seperti vila kuno di Italia. Raut wajahnya sedikit muram dan berkeringat seolah ingin hal tersebut tak terjadi. Ada kekhawatiran akan kondisi keuangan kami. Padahal baru saja dia memasang lantai pualam berwarna hitam dan putih.

Aku membawa pulang tanaman anggur, dan dia tidak hanya sekadar menanamnya, tetapi juga menanam sekumpulan pohon pig atau disebut buah tin. Aku memimpikan sesuatu, Donald laksanakannya. Kami bekerja sama dengan harmonis.

Hubungan seperti ini khususnya berguna saat kami berlibur. lde-ide mengenai masa liburan yang luar biasa berlompatan dari fikiranku dan saat tiba di sana aku sudah tahu segala hal atau informasi yang diperlukan mengenai sejarah peradaban, karya-karya seni utama, tempat-tempat untuk dikunjungi, dan restoran-restoran untuk disinggahi.

Donald akan berbicara bahasa setempat, menghitung di luar kepala satuan uang, mencari tahu jarak kota-kota terdekat dan yang sangat penting bisa mengendarai mobil dengan persneling manual.

Sesekali, kedamaian kami terusik, misalnya ketika aku ingin berbelanja sepatu di Roma.

Aku suka sekali sepatu itu,” kataku sambil menatap dari balik jendela, “Ayo masuk dan bantu aku membelinya”.

“Tidak.”Tidak? “Kau mau sepatu itu, kau saja yang beli,” katanya tegas. Sampai ketemu nanti.” Dan dengan jawaban itu dia berjalan ke arah kafe, meninggalkanku dalam keadaan sedikit panik.

Tapi aku benar-benar menginginkan sepasang sepatu itu. Berbelanja adalah olahraga universal dan peraturan-peraturan dasarnya berlaku di mana pun kita berada.

Lagi pula, hampir semua orang di ltalia dapat berbahasa inggris. Dengan keyakinan ini, aku membuka pintu, duduk, dan dilayani oleh seorang petugas ltalia, yang hanya berbicara bahasa ltalia. Tapi, kendala ini tidak menghentikanku. Aku menyeretnya ke luar toko lantas menunjuk sepatu yang kuinginkan. Setelah beberapa “troppo grandle” dan “troppo piccolo”, aku, bagaikan Goldilocks, berhasil menemukan ukuran sepatu yang tepat.

Malah saat Donald masuk ke toko untuk mencariku, keberhasilanku begitu gemilang hingga ada tujuh kotak sepatu yang kutumpuk disebelahku. Aku tidak khawatir soal mata uang karena telah kuputuskan. Aku akan menggunakan uang Donald dan menyerahkannya kepada kasir.

Peristiwa ini akan mengajari Donald untuk tidak memecah belah kesatuan kami.

Aku dan Donald adalah bagian dari satu kesatuan yang utuh. Kami punya tujuan-tujuan mendasar yang sama, namun masing-masing mampu mengatasi tantangan dengan caranya sendiri-sendiri dan menyertakan pasangan kami dalam prosesnya.

Tidak hanya ideal, cara seperti ini juga memberikan bonus berupa nuansa harmoni dalam kehidupan kami. Kami tidak bisa cemburu atau bersaing dengan satu sama lain, karena kami bahkan tak dapat melakukan hal-hal yang sama!

Ya tentu saja ada percikan masalah yang kami rasakan saat beberapa tahun pernikahan diawal, yang justru malah melanggengkan hubungan kami. Dan kami masih merasakan kebahagiaan selama 30 tahun pernikahan. Tetapi didalam hal yang mulus selama 3 dekade ini, hal yang terpenting dibalik hubungan itu adalah menjalankan pernikahan menjadi bagian dari satu kesatuan yang utuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *