Beberapa Fakta Jenis Narkoba Baru, Sabu Cair yang di buat Dalam Kemasan Vape

tagarutama.com – Baru-baru ini kita dihebohkan oleh keberhasilan pencegahan peredaran Jenis Narkoba Sabu Cair oleh Ditnarkoba Polda Metro Jaya bersama Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Jenis Narkoba ini adalah industri rumahan yang dibuat di kawasan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Pembuatannya berupa likuid vape mengandung narkotika jenis sabu . Modusnya, narkoba jenis sabu cair dicampurkan ke dalam liquid vape.

Beberapa Fakta Jenis Narkoba Baru berupa sabu Cair yang di buat Dalam Kemasan Vape.

1. Sabu cair adalah narkoba jenis baru

Saat ini Polisi memastikan jika sabu cair yang beredar adalah narkoba jenis baru. Bentuknya dalam sabu likuid ini dikonsumsi bersamaan dengan vape dibuat dalam kemasan yang menarik sehingga banyak digunakan oleh anak-anak muda. Modus terbaru ini sendiri digunakan untuk membuat narkoba jenis MDMA atau sabu menggunakan likuid.

2. Sabu cair sangat berbahaya

Dengan bentuknya yang cair, penggunaan sabu jenis caur ini sangatlah berbahaya bagi generasi bangsa terutama anak-anak muda. Peredaran sabu cair mulai menyasar remaja Indonesia, jika hal ini berhasil seperti jenis narkoba lainnya, maka akan merusak generasi.

Baca juga: Viral Anak Alami Kebutaan Akibat Lato-lato, ini Tanggapan Kemenkes

“Bahaya likuid ini, bisa dinikmati oleh anak muda jadi disarankan setiap orang tua wajib mengawasi anak-anak mereka,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa.

3. Asal Distribusi Melalui Jalur Eropa

Sabu likuid ini diketahui dari beberapa sumber berasal dari Iran. Namun, jalur distribusinya melalui Eropa baru ke Indonesia.

“Terdapat informasi bahwa ini dikirim dari Iran melalui Eropa baru ke Indonesia,” ujar Mukti.

4. Ada Kasus pertama di Indonesia

Polisi mengungkapkan jika kasus penyelundupan sabu cair sebanyak 1,3 liter dari Iran yang ditemukan oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya bersama jajaran Bea Cukai adalah kasus pertama yang terjadi di Indonesia. Sebelumnya, belum ada penemuan kasus yang serupa.

“Iya pertama kali,” ungkap Mukti Juharsa kepada wartawan.

5. Polisi Koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Polda Metro Jaya sampai saat ini terus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dapat mengusut kasus sabu cair tersebut. Koordinasi dilakukan untuk mengetahui apakah sabu cair dijual bebas atau tidak kepada masyarakat.

“Nanti pihak kami akan coba mengawasi dengan instansi terkait guna pengembangan masalah likuid apakah ini dijual bebas atau bagaimana. Nanti kita akan koordinasi dengan BPOM,” kata Mukti.

6. Sabu cair belum diedarkan

Berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, untuk saat ini sabu cair belum diedarkan. Namun demikian, Ditresnarkoba terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mencegah adanya peredaran tersebut.

“Sejauh ini belum diedarkan. Tapi kita akan coba koordinasi dengan instansi terkait sebagai pencegahan ini,” ungkap Mukti.

Demikian sejumlah fakta narkoba jenis baru sabu cair yang menyasar anak muda pengguna vape. Pihak kepolisian memastikan akan terus meningkatkan pengawasan terhadap semua jenis peredaran narkotika di tengah masyarakat. Harapannya masyarakat terutama orangtua ikut mengawasi hal-hal yang mencurigakan terkait penggunaan vape yang mengandung Narkoba.(tu.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *