Kenikmatan Beribadah yang Hilang

“Salah satu musibah terbesar adalah ketika kita telah nyaman dalam kemaksiatan sehingga kehilangan nikmat beribadah”.

Shalat hanya sebatas penggugur, hanya jasad yang sujud, tapi hati dan pikiran sedang tertawan dengan pernak pernik dunia.

Setiap hari memakan harta haram, berdalih bahwa Allah tak sediakan jalan mencari harta yang halal, padahal Allah hamparkan bumi begitu luas, rezeki Allah itu jaminan, bagi mereka yang bertawakal dan berusaha. Namun, sayang yang terpikirkan hanya perkara jumlah bukan berkah.

Setiap hari terjebak hubungan yang tak ada ridho Allah di dalamnya, atas nama cinta membiaskan zina. Seolah-olah Allah tak menurunkan azab, seolah-olah Allah tak Maha Melihat. Inilah bentuk penghinaan nyata kepada Tuhan. Bahagia seperti apa yang ingin diharapkan?

Kita tahu yang kita lakukan adalah dosa dan maksiat, tapi itu tak mengubah apapun. Disaat itulah ilmu yang kita miliki hanya sebatas bermuara di dalam kepala, tapi tak ada di dalam hati.

Iman masih bersisa. Tapi, iman itu dalam keadaan rapuh, yang mungkin bisa menjadi runtuh.

Tidakkah kita sadar surga sedang dijauhkan dari kita? Ini musibah, sungguh musibah.

Jangan sampai kemurahan Allah membuatmu melupakan kemurkaan-Nya.

 

….sebuah renungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *