Disbun Fakfak bersama BMKG perkuat pekebun pala Tomandin dengan strategi adaptasi perubahan iklim untuk menjaga produktivitas

By Redaksi

tagarutama.com, Fakfak – Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fakfak berkolaborasi dalam kegiatan Sosialisasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Produktivitas Pala Tomandin. Kegiatan yang berlangsung Selasa (3/9/2025) di Ruang Tomandin Disbun Fakfak ini dihadiri para perwakilan pekebun pala, dengan Kepala BMKG Fakfak, Ricky Roger Holle, sebagai narasumber utama.

Acara dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Fakfak, Aroby Hindom, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Fakfak. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas Perkebunan yang menghadirkan BMKG untuk mendukung para pekebun pala menghadapi tantangan iklim.

“Pala bukan hanya komoditas unggulan dan sumber penghidupan masyarakat Fakfak, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya kita. Namun perubahan iklim memengaruhi pola tanam, curah hujan, bahkan meningkatkan risiko serangan hama. Karena itu, kolaborasi dengan BMKG menjadi langkah penting untuk memperkuat pemahaman pekebun agar mampu beradaptasi dan menjaga keberlanjutan produksi pala,” ujar Aroby.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST., MT., menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan yang pertama kali digelar. Menurutnya, pekebun selama ini merasakan langsung perubahan musim yang tidak menentu dan hasil panen yang menurun, namun belum sepenuhnya memahami kaitannya dengan perubahan iklim global.

“Kegiatan perdana ini menjadi titik awal untuk membangun kesadaran dan kapasitas pekebun pala. Harapannya, mereka bisa lebih tangguh menghadapi kondisi iklim yang kian tidak menentu,” jelas Widhi.

Dalam kegiatan ini, para narasumber memaparkan sejumlah topik penting, mulai dari gambaran kondisi perkebunan pala Fakfak, konsep dasar perubahan iklim, dampaknya terhadap produktivitas dan mutu tanaman pala, hingga risiko serangan hama dan penyakit. Selain itu, strategi adaptasi juga dibahas, meliputi pemilihan varietas, teknik budidaya, serta diversifikasi usaha perkebunan yang berkelanjutan.

Baca Juga : Dinas Perkebunan dan MPIG Perketat Pengawasan Pala Tomandin Fakfak: Larangan Beli Sebelum Waktu Panen

Ricky Roger Holle, Kepala BMKG Fakfak, menekankan pentingnya data ilmiah dalam mendukung pekebun.

“Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan realitas yang sudah kita hadapi. Dengan informasi berbasis data, pekebun bisa menyesuaikan pola tanam, meminimalisir risiko gagal panen, serta menjaga kualitas pala agar tetap kompetitif,” tegas Ricky.

Sebagai tindak lanjut, Disbun Fakfak bersama BMKG akan menyusun kalender tanam dan kalender panen untuk perkebunan pala. Instrumen ini diharapkan menjadi panduan penting dalam mengantisipasi ketidakpastian iklim, sekaligus mempermudah pemerintah dalam menyalurkan bantuan, distribusi bibit, hingga pendampingan teknis secara tepat waktu.

“Kalender tanam dan panen akan membantu pekebun mengurangi risiko kekeringan, banjir, maupun serangan hama. Selain itu, pemerintah bisa lebih tepat dalam merancang program intervensi demi menjaga produktivitas dan kualitas pala Fakfak,” pungkas Widhi.

Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal terbentuknya sinergi lebih erat antara pemerintah daerah, BMKG, dan para pekebun, sehingga komoditas pala sebagai kebanggaan Fakfak tetap terjaga keberlanjutannya di tengah tantangan perubahan iklim. (TU.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *