Investor Korea Lirik 20 Ribu Ha Lahan Bomberay, Fakfak Siap Jadi Sentra Perkebunan Baru

By Redaksi

tagarutama.com, Jakarta – Minat investor Korea Selatan untuk menanamkan modal di Kabupaten Fakfak, Papua Barat terus menguat. Hal ini terlihat dari presentasi hasil survei dan asesmen lahan seluas lebih dari 20 ribu hektare di kawasan Bomberay yang dilakukan oleh PT STM Agro Energi Korea bersama PT Samindo Resources Tbk kepada Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.Si. dan Wakil Bupati Fakfak Drs. Donatus Nimbitkendik, MTP, pada Minggu (14/9/2025) di Equity Tower SCBD, Jakarta.

Presentasi tersebut memaparkan kondisi fisik, karakteristik, dan potensi lahan sebagai bahan perencanaan awal pengembangan perkebunan dan pemanfaatan sumber daya alam di kawasan Bomberay dan Tomage.

Menurut tim laboratorium perusahaan, lahan yang disurvei didominasi tanah ultisol liat pucat berwarna merah, jenis latosol merah kekuningan dengan kandungan besi dan aluminium tinggi, serta tanah hidromorf yang cenderung tergenang air. “Jenis tanah ini masih bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan, tetapi memerlukan rekayasa khusus, pemupukan, dan pengelolaan yang baik karena tingkat kesuburannya rendah,” papar peneliti perusahaan.

Meski demikian, peluang pengembangan komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, dan kopi dinilai terbuka lebar jika didukung teknologi dan manajemen lahan yang tepat agar hasilnya optimal dan berkelanjutan.

Bupati Fakfak Samaun Dahlan menyambut positif rencana ini. “Kami berharap sisa lahan APL seluas 16.400 hektare yang belum termanfaatkan di Bomberay dan Tomage dapat dioptimalkan untuk pengembangan investasi perkebunan. Pemerintah juga sedang mendorong perubahan fungsi lahan kawasan hutan seluas 30 ribu hektare menjadi APL melalui revisi RTRW Fakfak 2025–2045,” ungkapnya.

Wakil Bupati Fakfak Donatus Nimbitkendik menekankan pentingnya perbaikan kesuburan tanah sebelum dimanfaatkan. “Hasil laboratorium menunjukkan tingkat kesuburan tanah yang rendah. Kami berharap pihak perusahaan dapat membantu meningkatkan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah agar lahan ini benar-benar produktif untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat lokal,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar perusahaan yang berinvestasi melakukan sosialisasi menyeluruh dan menghormati hak-hak masyarakat adat. “Investasi harus memberi manfaat langsung bagi masyarakat, memberikan akses dan kontrol yang adil atas tanah dan sumber daya alam, serta meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pengelolaan yang lebih baik dan partisipasi dalam pembangunan ekonomi,” tambahnya.

Baca Juga : PWNA Papua Barat Ikuti Tanwir II: Tegaskan Komitmen Perempuan Muda di Tanah Papua

Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan tindak lanjut berupa penyusunan rencana pengelolaan lahan, sosialisasi dan konsultasi publik, pengurusan perizinan, serta penyempurnaan kelengkapan dokumen legalitas. Analisis lebih lanjut juga akan dilakukan terhadap data fisik-kimia tanah, topografi, iklim, serta potensi sumber daya dan identifikasi kendala.

Bupati Fakfak berharap kehadiran investor Korea bukan hanya membawa modal, tetapi juga teknologi dan jaringan pasar global. “Dengan begitu, potensi alam di Bomberay dan Tomage bisa dikelola lebih optimal, memberi nilai tambah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Fakfak secara umum,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Fakfak menegaskan komitmen menjaga keberlanjutan investasi agar sejalan dengan kelestarian lingkungan dan kepentingan masyarakat lokal. (TU.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *